Wednesday, November 28, 2007
Kecoak
Monday, November 19, 2007
Pesan Untukmu
Harap selalu diingat. Karena aku tidak akan mengulangi apa yang sudah kuucapkan. Jika engkau menyadari bahwa engkau tidak mempunyai kemampuan untuk mengingat dengan baik, ada baiknya kau catat pada secarik kertas atau dimanapun. Karena ini penting!!!. Atau adakah kata lain yang memberikan makna jauh lebih penting dari pada kata "penting" itu sendiri? Jika memang ada, aku akan maenggunakan kata itu..... Tetaplah engkau selalu berada disampingku, memegang erat tanganku, memeluk erat tubuhku, mencium bibirku, pada saat kita berada dalam suka dan duka. Karena aku mencintaimu. Karena cintamu memberikan kedamaian. (Pada seseorang yang selalu dapat membuatku tersenyum)
Tuesday, June 26, 2007
Karena Matamu Sipit
Bahkan....
Tak akan terlupakan
( Ingatan yang tersisa kala menghabiskan waktu
di kawasan Phatpong, Silom Soi 4)
Wednesday, June 13, 2007
Aku Ingin Kau Ada Di Sini
Aku tidak ingin kau menuliskan puisi untukku
Yang kuinginkan selalu dapat menguntai kata denganmu
Untuk dapat memaknai hari-hariku.
Aku tidak ingin kau mengalunkan lagu merdu untukku
Yang kuinginkan hanyalah selalu mendengar suaramu
Untuk menciptakan nuansa pada relung kalbuku.
Aku tidak ingin kau membuatkan lukisan terindah
Yang kuinginkan adalah hadirmu
Untuk menggoreskan warna pada semesta hidupku.
Aku tidak ingin kau membawakanku pada kilau dunia
Yang kuinginkan kau selalu ada berbaring disampingku
sambil memandangi bulan dan bintang
Untuk menerangi pekatnya malamku.
Aku tidak ingin kau jauh
Yang kuinginkan kau ada di sini
Bersamaku.....
Di hatiku.....
Selamanya.
Friday, May 25, 2007
Kemarin
Saat kau harus pergi dari hidupku.
Haruskah daku tenggelam
Dalam sepi
Dalam kecewa, dalam nestapa
Dalam gulana, dalam perih yang panjang?
Kusadari hari-hari kan terus berlalu
Tanpa pernah mau menunggu
Walau apa yang terjadi
Kusadari detik-detik kan terus berlari
Kusadari hidup ini masih ada
Dan masih kumiliki asa.
(Kusadari(Masih Ada) – Cipt. Elfa Secioria)
Setelah sekian lama, akhirnya kemarin aku melihat wajah itu lagi. Sejenak, aku tenggelam di bening matanya, tersesat pada manis senyumnya. Sungguh pendarnya masih sama seperti dulu, sanggup melarutkan aku ke dalam rasa yang membuncah. Kemarin, bersama kita melangkahkan kaki di keramaian. Kita membunuh waktu dengan duduk bersama, tertawa, dan bercerita tentang segala asa di benak. Kemarin, aku meletakkan tanganku dengan erat dipundakmu dan membelai rambutmu namun tanpa menciptakan imaji liar. Sungguh bersamamu adalah salah satu saat terindah dalam hidup, meskipun tanpa membawa hasrat kepada kisah masa lalu.
Masih pada hari kemarin, kau ceritakan kepadaku dengan rasa yang bergelora tentang sandaran hatimu. Kau ceritakan kepadaku tentang angan-anganmu bersamanya dalam menapakkan kaki pada kehidupan. Tanpa kau ceritakan, tetapi wajahmu sanggup mengungkapkan kebahagiaan yang kau rasakan. Akan tetapi, perlu kau ketahui bahwa itu adalah bahagiaku juga.